Senin, 02 Juli 2012

Number 19 = S M I L E

Sedikit cerpen karya Melati Ningtias yang tidak memaksa untuk anda membacanya Tapi saya dipaksa untuk mengarang dan menuliskan ini semua. (Seperti Pelecehan Zaman Labil)

   Okey dalam cerpen ini saya bercerita dimana seorang cewek yang bernama Cahya.
Awalnya cahya masih bingung dimana ia harus bercerita , dimana ia harus mengulang kisah romantis itu? Tapi kemudian ia memutuskan untuk mengulangnya semenjak "SMS PERTAMA"
Cahya sekarang sedang duduk di kelas 2 SMA sebut saja nama sekolahnya "Viva La CA" sama seperti anak sekolahan biasanya . Bangun Lagi - Mandi - Pergi Sekolah - Belajar - Pulang Sekolah - Tidur - dan selanjutnya. Tapi pada suatu malam ketika cahya hendak tidur ia dapet sms dari contact yang bertuliskan "Didit" . Sontak lah dia terkejut dengan pesan singkat yang di terimanya yang bertuliskna "Hay Cahya" . Cahya terkejut karena Didit itu adalah teman lama ia sejak SMP yang sudah lama sekali sudah tidak ada berhubungan bahkan bertemu sekalipun karena Didit melanjutkan pendidikan di salah satu sekolah yang sangat jauh dari Domisili si cahya.
   Karena Cahya sempat terkejut dari pesan singkat Didit maka ia hanya membalas "Kenapa ? " karena dalam hati cahya ia takut kalau itu hanya pesan singkat PHP (Pembajakan dari temannya) dan beberapa menit kemudia datang lagi pesan singkat dari Didit yang berisi "Gimana kabarnya?Lama ga bersuara lagi, lumayan kangen maksimal de" Kemudian Cahya merasa *bingung* karena sms Didit yang sedikit Lebay itu maka ia memutuskan untuk tidak membalasnya karena masih takut kalau itu PHP .
   Didit adalah teman lama Cahya yang sangat lugu dan mungkin Masih di bawah umur *menurut cahya* semenjak SMP ,karena fisik dia yang sangat kecil imut-imut itu ,tapi Didit sangat Profesional sekali ketika bermain di Lapangan Hijau (Bola) dan Cahya sangat mengagumi keahlian Didit itu sejak SMP.
   Setelah kejadian pesan singkat yang lalu maka Didit salalu to do Point ketika hendak menghubungi Cahya seperti hanay mengirim "Jangan Putus asa de" , " U'r not alone" , "Always say Alhamdullialah and Bismillah" ,ya laga laganya ngasih perhatian sebagai Abang gitu lah , dan Cahya pun sedikit *bingung* ketika menadapat pesan seperti itu. 
   Dan suatu ketika dimana Cahya sedang disibukan denga Ulangan Kenaikan Kelas di sekolahannya ia mendapat pesan singkat yang bertuliskan agak panjang dari biasanya "Sore ini Aku main di Lapangan Kota , Aku mohon kamu datang dan duduk di bawak pohon nomor 1. Jam 10 Pagi aku sudah main . Mohon doanya ya de". Siapa yang ga kaget kalau dapet sms begituan dari Teman Lama yang ga ada hubungannya sama sekali. Untuk kali ini Cahya me-Respon pesan singkat dari Didit dengan "Semoga Lolos ke babak final ya,kalau ga sibuk aku datang" Cahya mengirip pesan singkat itu tanpa memikirkan kalau besok dia ada Jadwal UKK jam 10 Pagi samapai 12 . dan akhirnya Cahya batal untuk nonton Bola .
   Malam harinya Didit mengirim pesan singkat "Tadi kamu dateng?" dan cahya membalasnya "Maaf aku tadi ga bisa dateng,gimana hasilnya " kemudia tidak lama dari pesan singkat itu cahya kirim Didit Melanjutkan untuk Menelfon Cahya dengan Hasil kutipan pembicarannya "Lusa tepatnya hari Minggu sore Didit main di Babak Final ,dan ia berharap Cahya bisa duduk di Bangku No.19 dari sebelah kiri Panitia" 
   Sempat Cahya dibuatnya galau dengan Special Invitation dari Didit itu ,kemudian Hari Minggu pun datang jam sudah menunjukan pukul 4 Sore tandannya H-1 hours Cahya bisa menentukan datang atau tidak. dan akhirnya ----> 4:30 Ia bergegas menuju Lapangan Hijau di pusat kota untuk melihat Didit bertanding. Sesuai Special Invitation Cahya duduk di bangku Number 19 dari sebelah kiri panitia. Kebetulan ketika Cahya datang pertandingan sudah ada di Babak 1 yang +- masih berlangsung 10 Menit lagi dengan Skor 1-0 yang dicetak oleh Sekolahan Didit.
  Kemudia saat Pertandingan babak kedua berlangsung tanda di sengaja Didit melonatarkan Senyumnya kepada Cahya sambil menunjuk ke arah Nomer punggung Baju bola Didit yang bertuliskan angka 19. selang beberapa detik senyuman itu dilontarkan Didit mencetak Gol yang merubah Skor menjadi 2-0 .Refleks Cahya pun melakukan Standing Uplose untuk Gol indah Didit itu. Tidak lama dari Tragedi 2-0 Wasit meniupkan Pluit tanda pertandingan berakhir.
   Setelah pertandingan berakhir Cahya memutuskan untuk kembali ke rumah , tapi ketika di Parkiran ia mendapat pesan singkat dari Didit "Trimakasih cahya sudah datang dan mau duduk di bangku 19 , Trimakasih sudah menjadi Inspirasi Didit,Gol Terakhir tadi untuk cewek yang duduk di bangku no.19" dengan sejuta kejutan yang Cahya terima dia hanya bisa membalas " Keep Rocking Brota , U are Rock"
   Selang 1 Minggu dari pertandingan Final itu Didit sudah tidak pernah lagi menghubungi Cahya dan itu yang selama ini Cahya takutkan "PHP" tapi ketika Cahya berfikir seperti itu pesan singkat dari Didit datang yang berisi "Maaf 1 Minggu ini Didit ga ada hubungin , Didit Lolos ke Nasional dalam laga Bintang pelajar kemarin , Trimaksih selalu ngasih semangat buat Didit. 2 Jam lagi Didit tunggu di Lapangan kota" . Dengan beribu-ribu alasan Cahya berfikir kuat untuk menentukan pilihan bisa datang atau tidak karena ketika itu Didit mengundang 2 Jam dari sekarang = jam 00:00 Dini Hari,dan Cahya takut kalau itu hanya ajakan PHP lagi.
   Pada akhirnya Cahya memutuskan untuk datang.Sesampainya di Lapangan kota ia hanya melihat sebuah Lilin yang berada di Tengah Lapangan dan Sebuah Buku Harian .
    Ia bingung apa maksud semua ini , dan bingung apakan ini untuk dia atau bukan . Diambilah Buku harian itu dengan Biodata : " Didit Satya Nugraha " dan angka 19 dengan Font yang sangat besar dan di halaman selanjutnya ia menuliskan "Will you be my Girlfrien Cahya Wibawa?" selesai ia membaca halaman itu Lilin yang berada disebelah buku harian itu meredup dan kemudia mati , 10 detik dari keredupan lilin itu datanglah Didit dengan Sebuah Cake dari kejauhan dan mendekat dihadapan Cahya yang bertuliskan "I Love You Cahya" belum sempat Cahya berkata-kata Didit memengang tangan Cahya dan memandangi mata cahya penuh arti sambil ia mengucapkan "Kamu karma Cinta ku ! Aku mencintai mu sama dengan Senyum ku pada Ibuku yang penuh Keiklasan.Will you be Mygirlfriend? Jika kamu menyetujuinya Tiup Lilin ini dan tuliskan angka 19 ini di atas Cake special ini "
   Lalu dengan sejuta kebisuan yang dimilikinya cahya meniup lilin di cake itu namun ia tidak menuliskan angka 19 Di cake tetapi ia menuliskannya Di  Lengan Kanannya disertai tulisan "19 is My Husband"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages - Menu

Pengikut

This is about Tias

Foto saya
Seorang perempuan biasa yang mencoba menuliskan kegelisahan di kehidupan sehari-hari.